Senin, 16 November 2015
Alat Peraga Matematika Dasar
Ventilasi
sebagai Aplikasi Logika Matematika
dalam
Kehidupan Sehari-hari
MAKALAH
Disusun untuk
memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Matematika
Dasar
Pada Jurusan Tadris Matematika semester 1
Tahun Akademik 2013/2014
Dosen
Pengampu:
Arif Muchyidin, M.Si
Disusun oleh:
1.
Linda Damayanti
2. Mar’atusholekhati
3. Muhamad Ibnu Sina
4. Nia Kurniati
5. Rizqi Nuritno
Tadris Matematika B / 1
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur Matematika Dasar, shalawat serta salam semoga Allah tetap
melimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya, serta
kepada kita selaku umatnya.
Dalam makalah ini kami membahas tentang “Ventilasi sebagai Aplikasi
Logika Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari”. Penyusun
ucapkan terima kasih kepada:
- Allah Yang Maha Esa, yang telah memberi kemudahan dalam pembuatan makalah ini.
- Orang tua, yang telah mendo’akan dan memberikan dukungan berupa materi dan nonmateri.
- Arif Muchyidin, M.Si, sebagai dosen mata kuliah Matematika Dasar, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan makalah ini.
- Rekan-rekan mahasiswa, yang telah membantu dalam bentuk apapun.
Dengan rahmat dan karunia-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah ini dengan berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi
kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kami menerima
kritik dan saran yang membangun, agar kami bisa lebih baik lagi dalam pembuatan
makalah selanjutnya.
Cirebon, 29 Oktober 2013
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang………………………………………………………...... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A. Pengertian Logika Matematika................................................................. 2
B. Pengertian Ventilasi.................................................................................. 2
C. Alat dan Bahan yang digunakan............................................................... 3
D. Cara pembuatan alat peraga...................................................................... 3
E. Hubungan ventilasi dengan
Logika Matematika....................................... 4
BAB III PENUTUP............................................................................................. 6
A. Kesimpulan................................................................................................ 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Objek
dari matematika adalah benda-benda pikiran yang sifatnya abstrak. Berarti objek matematika tidak dapat
ditangkap /diamati dengan panca indera. Dengan demikian tidak mengherankan jika matematika tidak
mudah difahami oleh sebagian siswa SD/ MI. Benda-benda pikiran yang bersifat abstrak tersebut dapat berasal
dari benda – benda nyata yang sifatnya konkrit dengan melalui abstraksi dan
idealisasi. Dengan demikian hal yang abstrak
tersebut dapat dikurangi keabstakkannya dengan menggunakan model-model benda
kongkrit. Model benda nyata yang digunakan untuk mengurangi keabstrakan materi
matematika tersebut dinamakan alat
peraga pembelajaran matematika.
Alat
peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu perangkat benda konkrit yang
dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk
membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam
matematika. Dengan alat peraga hal-hal yang abstrak itu dapat disajikan dalam
bentuk model.model berupa benda konkrit yang dapat dilihat, dipegang
diputarbalikkan sehingga mudah dipahami.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan
logika ?
2. Apakah yang dimaksud dengan
ventilasi ?
3. Apa saja alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk membuat ventilasi ?
4. Bagaimana cara membuat ventilasi ?
5. Apakah hubungan ventilasi
dengan logika matematika ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui
Definisi/Pengertian logika matematika.
2. Untuk Mengetahui Definisi/Pengertian ventilasi.
3. Untuk Mengetahui Alat dan bahan pembuatan ventilasi.
4. Untuk Mengetahui cara pembuatan ventilasi.
5. Untuk Mengetahui hubungan ventilasi dengan logika matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Logika
Secara bahasa, Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos)
yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica
scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan
untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Secara umum, Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk
mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan
pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga
diartikan dengan masuk akal.[1]
B. Pengertian Ventilasi
Ventilasi adalah benda yang pada umumnya terbuat dari
kayu yang biasa di pasang di dinding bagian atas yang berfungsi sebagai pertukaran udara; perputaran udara secara bebas di dalam ruangan, atau (lubang) tempat udara dapat keluar masuk secara bebas, antara dinding dan atap.
C. Alat dan Bahan
Untuk pembuatan
ventilasi pada umumnya menggunakan kayu. Namun kami akan membuaut ventilasi
sederhana ini dengan menggunakan peralatan sederhana, diantaranya :
-
Styrofoam, - Kertas Asturo
berwarna,
-
Kertas Kopi, - Gunting, dan
-
Lem Glukol, -Cutter.
D.
Cara pembuatan
1.
Buatlah styrofoam
berbentuk persegi panjang dengan ukuran disesuaikan, dan potong stereofoam
tersebut dengan cutter.
2.
Buat batasan dari
setiap sisi persegi panjang sesuai ukuran dan potong bagian tengahnya, hingga
membentuk seperti ventilasi.
3.
Balut atau
tempelkan styrofoam yang telah membentuk persegi panjang dengan kertas kopi
agar tampak seperti ventilasi pada umumnya.
4.
Buat persegi
panjang di kertas asturo berwarna sesuai dengan ukuran ventilasi yang dibuat,
yang akan digunakan sebagai penutup ventilasi tersebut.






![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||
![]() |



E.
Hubungan Ventilasi dengan logika matematika
Ø VentIlasi I
Dalam ventilasi, dapat kita
ketahui bahwa Udara akan masuk apabila kedua arah ventilasi baik dari dalam
maupun dari luar saling terbuka. Dan selain itu Udara tidak akan masuk.
Seperti dalam tabel dibawah ini :
p
|
Q
|
p˄q
|
Terbuka
|
Terbuka
|
Udara masuk
|
Terbuka
|
Tertutup
|
Udara tidak
masuk
|
Tertutup
|
Terbuka
|
Udara tidak
masuk
|
Tertutup
|
Tertutup
|
Udara tidak
masuk
|
Misalkan :
B = Udara masuk
S = Udara tidak masuk
Sama halnya dengan teori konjungsi, jika
“p” bernilai benar dan “q” bernilai benar maka pernyataan akan bernilai Benar,
selain itu akan bernilai salah.
·
Tabel kebenaran :
Konjungsi
P
|
Q
|
p˄q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
Jadi, dapat kami simpulkan bahwa ventilasi
I yang kami buat sama dengan teori konjungsi, yang akan Bernilai benar jika
kedua-duanya benar, ventilasipun akan dapat masuk udara apabila kedua-duanya
terbuka.
Ø Ventilasi II
Dalam ventilasi, dapat kita ketahui bahwa
Udara akan masuk apabila salah satu ventilasi p ataupun q terbuka, dan
kedua-duanya saling terbuka. Dan selain itu Udara tidak akan masuk.
Seperti dalam tabel dibawah ini :
P
|
Q
|
p˅q
|
Terbuka
|
Terbuka
|
Udara masuk
|
Terbuka
|
Tertutup
|
Udara masuk
|
Tertutup
|
Terbuka
|
Udara masuk
|
Tertutup
|
Tertutup
|
Udara tidak
masuk
|
Dalam vebtilasi II sama halnya dengan teori
Disjungsi Akan bernilai benar jika pernyataan “p” dan “q” salah satunya
bernilai benar atau kedua-duanya bernilai benar, selain itu bernilai salah.
·
Tabel Kebenaran :
Disjungsi
P
|
q
|
p˅q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
Jadi, dapat kami simpulkan bahwa ventilasi
II yang kami buat sama dengan teori Disjungsi, yang akan Bernilai benar jika
kedua-duanya benar, ataupun salah satunya benar, maka ventilasipun akan dapat
masuk udara.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara
umum, logika yaitu kesanggupan
akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang
dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Kehidupan
kita tidak akan pernah lepas dari matematika, walaupun tidak sadar kita sedang
menggunakannya. Matematika berguna di setiap elemen kehidupan tiap tingkat
individu, tidak hanya berguna untuk pelajar saja, karena sejatinya Matematika
memang ilmu aplikasi sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita.
Ventilasi
adalah lubang tempat
udara dapat keluar masuk secara bebas, antara dinding dan atap.
Hubungan
ventilasi dengan logika matematika yaitu pada konsep konjungsi, akan bernilai
benar jika kedua-duanya benar, begitu pula dalam ventilasi, akan bernilai masuk
udara jika kedua-duanya terbuka. Namun dalam ventilasi II menggunakan konsep
disjungsi, akan bernilai benar jika salah satu bernilai benar atau kedua-duanya
benar, begitu pula dengan ventilasi II akan masuk udara jika salah satunya
terbuka atau kedua-duanya terbuka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar