Senin, 11 April 2016

Penggunaan Bendera Semaphore sebagai Aplikasi Transformasi Geometri dalam Kehidupan Sehari-hari


 Alat Peraga Transformasi Geometri

Penggunaan Bendera Semaphore
Semaphore di Indonesia berkaitan erat dengan kegiatan pramuka, karena kode ini merupakan salah satu bentuk komunikasi yang wajib dipahami bagi tiap anggota.  Kode semaphore digunakan untuk berkomunikasi secara konvensional dalam jarak jauh. Seberarnya semaphore tidak hanya menggunakan bendera, tetapi juga dapat menggunakan dayung, batang, tangan kosong, atau dengan sarung tangan. Bendera semaphore merupakan media yang paling populer, berukuran 45cmx45cm, dengan warna lazimnya gabungan merah dan kuning dalam bentuk segitiga sama kaki. Berikut ini adalah gambar kode semaphore.
Image 
Alat dan Bahan yang Digunakan
Dalam pembuatan alat peraga penggunaan bendera semaphore sebagai aplikasi transformasi geometri dalam kehidupan sehari-hari memerlukan alat dan bahan. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya sebagai berikut:
a.       Spidol
b.      Penggaris
c.       Gunting
d.      Karton
e.       Skotlait Merah, Kuning, dan Hitam
f.       Sedotan
g.      Lem Alteco
h.      Kertas A4
i.        Plastik laminating
Cara Pembuatan
a.       Siapkan Karton berukuran 76cm x 65cm.
b.      Tempelkan skotlait hitam pada sedotan.
c.       Guntinglah skotlait berwarna merah dan kuning berukuran 6cm x 5cm sehingga membentuk persegi.
d.      Tempelkan skotlait yang sudah dipasangkan kepada sedotan.
e.       Lekatkan sedotan tersebut ke papan dengan menggunakan solasiban.
f.       Beri keterangan pada sedotan yang berpasangan berdasarkan hubungannya dengan materi rotasi dan refleksi.
Penggunaan Bendera Semaphore sebagai Aplikasi Transformasi Geometri dalam Kehidupan Sehari-hari
Bendera semaphore biasanya digunakan oleh anggota pramuka dalam hal pemberian berita atau informasi dalam jarak yang cukup jauh dan menggunakan bendera dengan warna kontras yakni warna merah dan kuning, agar mudah terlihat walaupun dalam keadaan gelap.
Pembacaan kode semaphore mengikuti arah jarum jam dari sudut pandang pembaca. Sumbu putar berada di dua pergelangan tangan pemberi kode. Sudut-sudut yang digunakan merupakan sudut-sudut istimewa, karena secara praktis sehingga lebih mudah dipahami dan mudah dibedakan daripada sudut yang sembarang. Adapun pembacaan yang mengikuti arah jarum jam dapat terlihat melalui gambar berikut ini.
Image
Gambar Sudut Istimewa dalam Kode Semaphore 
Dalam pemberian kabar, berita atau informasi, bendera semaphore memiliki aturan tertentu dalam hal peghurupan dari mulai A,B,C,...Z. adapun atura penghurupan tersebut menggunakan pola rotasi dan refleksi.
Menurut Rawuh, “Rotasi (Putaran) dalam transformasi geometri dapat diartikan sebagai sebuah sudut berarah yang salah satu kakinya ditentukan sebagai kaki awal dan kaki yang lain sebagai kaki akhir.”
Definisi tersebut sama hal nya dengan penggunaan bendera semaphore, dimana sudut yang terbentuk oleh dua tangan berputar dengan salah satu tangan, sedangkan tangan satunya sebagai tangan patokan atau awal.
Di bawah ini adalah rotasi yang dilakukan dalam berganti huruf alfabet yang berurutan dalam penggunaan bendera semaphore untuk pemeberian kabar atau informasi:



Image
 








Dari Gambar diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa ada beberapa putaran yang dilakukan, diantaranya:
  • Putaran pertama: A, B, C, D, E, F, G;
  • Putaran kedua: H, I, K, L, M, N (tanpa J);
  • Putaran ketiga: O, P, Q, R, S;
  • Putaran keempat: T, U, Y and ‘annul‘;
  • Putaran kelima: ‘numeric‘, J (atau ‘alphabetic‘), V;
  • Putaran keenam: W, X;
  • Putaran ketujuh: Z
Gambar diatas selain menunjukkan pola rotasi dalam transformasi geometri, dapat pula kita amati bahwa dalam semaphore ini terdapat pula pola refleksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, refleksi diartikan sebagai gerakan, pantulan, cerminan, atau gambaran. Sedangkan merefleksikan  adalah mencerminkan.
Menurut Rawuh, transformasi geometri refleksi dapat diartikan sebagai berikut, “suatu reflexi (pencerminan) pada sebuah garis s adalah suatu fungsi M, yang didefinisikan untuk setiap titik dalam bidang V”.
Dalam penggunaan bendera semaphore, selain menunjukkan pola rotasi dalam transformasi geometri, dapat pula kita amati bahwa dalam semaphore ini terdapat pula pola refleksi. Karena adanya perputaran dari A-Z, serta ada beberapa huruf yang menunjukkan suatu pencerminan.


DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Rawuh. 1994. Geometri Transformasi. Bandung: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan.
Sri, K. Dkk. 2006. Matematika 3A IPA. Jakarta: Esis.


0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

Sigueme en Twitter